
Tebing-Tinggi ArkaMedia.id | Ratusan warga Kelurahan Mandailing memadati Aula Kantor Lurah pada Kamis (28/8), sekira pukul 10.00 Wib pagi saat Wakil Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi, H. Muhammad Ikhwan, menggelar reses.
Acara ini turut dihadiri Kepala Kelurahan Mandailing, Ramadhansyah Lubis, SH, Sekretaris Lurah Nurmala, serta perangkat lingkungan. Kepala Kelurahan Mandailing dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena kelurahan yang dipimpinnya dipilih menjadi lokasi reses.
Sedangkan dalam penyampaiannya, Muhammad Ikhwan menegaskan bahwa reses adalah bentuk pertanggungjawabannya kepada konstituen. Ia memaparkan sejumlah hasil pembahasan bersama pemerintah kota dalam P-APBD 2025.
“Dana Kelurahan sebesar Rp. 200 juta sudah kita pastikan untuk pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat. Selain itu, penerima Bantuan Beras Madani juga kita tambah dari 5.000 menjadi 10.000,” ujar Ikhwan.
Ikhwan juga menekankan pentingnya peran Kepala Lingkungan (Kepling) untuk bekerja serius, terutama dalam pemberantasan narkoba. Ia meminta masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan proyek di lapangan agar tidak asal jadi.
Selain itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tebing Tinggi diakuinya masih minim, hanya Rp. 130 miliar, sehingga pembangunan masih bergantung pada dana pusat. Sedangkan anggaran RSUD dr. Kumpulan Pane ia tambah Rp.7,9 miliar guna meningkatkan pelayanan kesehatan dan infrastrukturnya.
“Jadi dengan kita tambahnya anggaran RSUD segitu, dan ada warga yang masih tidak mendapatkan pelayanan memadai di rumah sakit, laporkan langsung ke saya. Itu akan saya tindaklanjuti lewat kewenangan DPRD,” tegasnya.
Aspirasi Warga: Bantuan Tidak Tepat Sasaran hingga Sungai Tercemar
Dalam kegiatan reses itu, sesi dialog juga berlangsung hangat. Sejumlah warga menyampaikan keluhan, mulai dari distribusi bantuan sosial yang dianggap tidak adil, hingga kondisi lingkungan yang memprihatinkan.
Warga menilai banyak penerima bantuan yang tidak tepat sasaran, sementara yang berhak justru terlewat. Mereka juga meminta penyediaan bak sampah dan lampu penerangan jalan di gang-gang.
Dari Lingkungan II, warga bernama Devi menyoroti paret perbatasan dengan Kelurahan Bandar Sono yang rusak, serta tembok sungai yang rapuh dan berisiko banjir. Ia juga mengeluhkan adanya ternak babi di tepi Sungai Bahilang yang limbahnya mencemari aliran sungai.
Selain itu, Kepala Lingkungan VI, Syafril Hidayat Lubis, meminta penambahan staf kelurahan karena saat ini hanya ada lurah dan sekretaris. Ia juga menekankan pentingnya pembaruan data DTKS agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.
Reses ini menjadi gambaran nyata pertemuan wakil rakyat dengan konstituennya. Aspirasi yang muncul mencakup persoalan klasik soal bantuan sosial, keterbatasan infrastruktur, hingga masalah lingkungan dan kesehatan publik.
Muhammad Ikhwan menutup reses dengan janji membawa seluruh aspirasi itu ke DPRD untuk diperjuangkan menjadi prioritas pembangunan.
(Az, P)