SERGAI, ARKAMEDIA — Pihak PTPN IV Regional 2 Kebun Pabatu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait insiden yang menewaskan dua karyawannya akibat tertimpa pohon kelapa sawit. Konfirmasi yang dilayangkan oleh redaksi Arkamedia, Senin (20/10/2025), belum dijawab oleh pihak perusahaan.
Insiden tragis itu terjadi pada Rabu (15/10/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB, di Blok Afdeling 3 Desa Pabatu I, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai. Dua pekerja yang menjadi korban diketahui bernama Suwanda (30), karyawan berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dan Amat Syahril (42).
Keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pabatu, namun nyawa mereka tidak tertolong. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan publik, terutama terkait dugaan adanya aktivitas kerja di luar jam normal atau pada malam hari.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak manajemen PTPN IV Regional 2 Kebun Pabatu terkait apakah kegiatan kerja malam tersebut merupakan bagian dari kebijakan perusahaan atau inisiatif lapangan.
Proses Hukum Masih Berjalan
Terpisah, Kapolsek Dolok Merawan, Iptu Zuhri Zulkarnaen Lubis, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus tersebut.
“Proses masih berjalan, Pak. Semua masih diperiksa dulu, baru nanti bisa disimpulkan hasilnya,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan Mandor I Afdeling 3, Poniran, peristiwa nahas itu terjadi saat kedua korban tengah beristirahat setelah melangsir buah kelapa sawit.

“Kedua korban sedang istirahat sebentar untuk makan. Tiba-tiba pohon sawit tumbang ke arah tempat mereka duduk,” jelas Poniran, Kamis (16/10/2025).
Ia menuturkan, dua rekan kerja korban — seorang sopir dan seorang tukang muat — sempat mencari keberadaan keduanya setelah tak terlihat di sekitar lokasi.
“Dicari-cari, lalu terlihat senter kepala mereka. Tapi senternya sudah terlepas dari kepala. Saat dicek, ternyata keduanya tertimpa pohon sawit,” ujarnya.
Menyadari hal tersebut, sopir segera menghubungi Poniran yang kemudian datang ke lokasi dan mengoordinasikan proses evakuasi.
“Saya langsung ke lokasi dan menelepon mandor panen. Kami minta semua karyawan afdeling datang membawa kapak untuk memotong batang pohon agar korban bisa dievakuasi. Setelah itu, korban segera dibawa ke rumah sakit, tapi saat itu sudah dalam kondisi koma,” terangnya.
Poniran menambahkan, saat kejadian, cuaca dalam keadaan normal, tanpa hujan maupun angin kencang. Pohon sawit yang tumbang diketahui masih dalam kondisi sehat dan produktif.
“Tidak ada angin, tidak hujan. Pohonnya juga masih jagur, tahun tanam 2005. Tapi ini mungkin sudah takdir Tuhan,” pungkasnya.
Suasana Duka di Rumah Korban
Suasana duka menyelimuti rumah para korban di Desa Pabatu I. Istri almarhum Suwanda tampak menangis histeris saat jenazah suaminya diberangkatkan menuju tempat pemakaman.
Warga sekitar berharap agar pihak perusahaan dan aparat terkait dapat memberikan perhatian serius terhadap keselamatan kerja di lingkungan perkebunan, agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
(red)

