SERGAI, Arkamedia.id – Tanaman timun dan kacang panjang kini rata dengan tanah akibat diterjang angin puting beliung sehingga menyebabkan petani sayur warga Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai mengalami gagal panen.
Timun dan kacang panjang adalah dua jenis sayuran yang populer di Indonesia dan banyak dibudidayakan oleh petani, apalagi di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut.
Atas musibah bencana alam yang menerpa wilayah Kabupaten Sergai, mengakibatkan petani sayur di Desa Bogak Besar harus tabah dengan keadaan tersebut.
Hujan deras disertai angin kencang itu melanda Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu, pada Senin (9/6/2025) malam.
Selain tanaman sayuran tersebut, sejumlah rumah warga juga terdampak angin puting beliung.
Menurut seorang petani sayur Rahmad Ramadan (32) warga Dusun VII Desa Bogak Besar kepada media ini, mengungkapkan tanaman timun miliknya dengan luar sekitar 40 rantai akibat diterjang angin puting beliung, kini kondisnya rata dengan tanah sehingga menyebabkan gagal panen.
“Dibalik keikhlasan karena dilanda bencana alam insya Allah ada rezeki lainnya diberikan Allah SWT,”ujarnya, kepada Arkamedia.id Rabu (11/6).

Ramadan menyebut tanaman sayuran timun miliknya juga sering beberapa kali dikunjungi pihak pemerintah, karena selama ini juga tidak ada kendalanya.
“Alhamdulillah selama ini selalu panen, dan ‘orang’ Dinas sering juga foto-foto dilokasi tanaman timun itu,”pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Syahidin (55) sebagai petani sayur, warga Dusun VII Desa Bogak Besar mengatakan sekitar 1.500 tanaman kacang panjang mengalami tumbang akibat diterjang angin puting beliung.
“Semoga kami para petani sayur ada sedikit perhatian dari proses awal penanaman, pemupukan dan apalagi sedang terkena musibah seperti ini,”ungkapnya.
Oleh karena itu, para petani sayur Desa Bogak Besar pun berharap adanya perhatian pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sergai, tindakan itu agar menjadi pacuan semangat petani untuk bangkit kembali dalam budidaya sayuran.
Kemudian diharapkan Mantri Pertanian dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga ‘melirik’ atau memperhatikan kondisi petani sayur bukan hanya padi.
Diketahui, Mantri Pertanian dan PPL sangat berperan penting dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani di daerahnya.
Keduanya bekerjasama dengan petani, pemerintah daerah, dan lembaga lainnya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan petani dalam mengembangkan usaha tani yang berkelanjutan.
(YSN)

