
SERGAI,Arkamedia.id,- Ketua Organisasi Masyarakat (ORMAS) Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, M. Nur Bawean soroti kondisi atap gapura menuju Pantai Sialang Buah nyaris roboh dan dinilai membahayakan keselamatan pengunjung saat melintas di bawahnya.
Demikian disampaikan M. Nur Bawean didampingi Sekretaris Aziz Tanjung, FKI-1 Sergai mendesak agar dilakukan audit investigatif terhadap kinerja Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Poraparbud) Kabupaten Serdang Bedagai oleh pihak berwenang. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan uang retribusi dari para pengunjung Pantai Sialang Buah.
“Perlu dilakukan audit investigatif terhadap Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Poraparbud) Kabupaten Serdang Bedagai terkait penggunaan uang retribusi yang dipungut dari para pengunjung. Selain itu, kami mendesak agar gapura yang nyaris roboh itu segera diperbaiki sebelum memakan korban,” tegas Nur Bawean, di Sei Rampah, Kamis (5/6/2025).
M. Nur Bawean berharap Pemkab Sergai lebih serius dalam membenahi sektor pariwisata, khususnya dalam hal keselamatan dan kenyamanan pengunjung di lokasi wisata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Poraparbud) Kabupaten Serdang Bedagai, Akmal Koto, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi wartawan terkait hal ini.
Hal yang sama juga terjadi saat wartawan mengkonfirmasi melalui pesan WhatsApp, pengelola Pantai Sialang Buah, Fernando Siahaan, hingga dikirim ke redaksi namun belum mendapatkan jawaban.

Sebelumnya telah diberitakan, kondisi gapura pada pintu masuk menuju objek wisata Pantai Sialang Buah saat ini sangat memprihatinkan. Atap gapura yang juga difungsikan sebagai pos penjualan karcis tersebut nyaris ambruk dan mengancam keselamatan masyarakat maupun pengunjung objek wisata yang melintas di bawahnya.
Pantauan wartawan di lokasi pada Rabu (4/6/2025) menunjukkan bahwa bagian atas gapura sudah patah dan terlihat hampir roboh, oleh karenanya kondisi sangat memprihatinkan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Sialang Buah, Ridho, menyampaikan bahwa kerusakan gapura tersebut sudah berlangsung cukup lama. Padahal, menurutnya, gapura tersebut merupakan titik penting dalam pengelolaan tiket masuk wisata.
“Gapura itu digunakan untuk menjual karcis masuk, apalagi saat hari libur atau hari besar, jumlah pengunjung meningkat drastis, baik dari dalam maupun luar Kabupaten Serdang Bedagai,” jelas Ridho.
Ridho menyebutkan, tarif masuk ke Pantai Sialang Buah saat ini sebesar Rp10.000 per orang bagi pengunjung yang datang menggunakan mobil, serta Rp 10.000 per orang untuk pengunjung yang menggunakan sepeda motor. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 3.000 per tiket disetor ke Dinas Pariwisata Sergai.
“Rata-rata pengunjung sekitar 3.000 orang setiap bulannya. Pada hari biasa, karcis biasanya dijaga di dekat jalan naik menuju jembatan penyeberangan ke pantai,” ujarnya lagi.
Ridho pun mempertanyakan transparansi pengelolaan dana dari hasil penjualan tiket masuk.
“Pantas kami bertanya-tanya, ke mana uangnya selama ini? Masa gapura saja tidak bisa diperbaiki?” ungkapnya.
Ridho berharap Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya Dinas Pariwisata, segera memperbaiki gapura tersebut sebelum memakan korban jiwa.
Keluhan juga datang dari warga Desa Sialang Buah yang setiap hari melintas di bawah gapura tersebut. Salah seorang warga mengungkapkan rasa waswas setiap kali melintasi gapura yang nyaris ambruk itu.
“Kalau lewat di bawah gapura, mata kami selalu menatap ke atas, takut kalau tiba-tiba ambruk dan menimpa kami,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pemkab Sergai melalui Disporaparbud melirik kondisi gapura masuk ke objek wisata Pantai Sialang Buah yang sangat membahayakan dan memprihatinkan.
(Syaiful)