SERGAI, ARKAMEDIA | Pemandangan berbeda terlihat di ruang sidang DPRD Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Rabu (1/10/2025). Ketua DPRD Sergai, Togar Situmorang, memilih duduk di lantai bersama para nelayan demi mendengarkan langsung keluhan mereka terkait maraknya kapal pukat trawl di perairan Sergai.
Togar Situmorang menegaskan, sikap ini menunjukkan bahwa DPRD siap hadir dan berada di sisi masyarakat.
“Kami ada dan siap menampung aspirasi nelayan Sergai, walau hanya duduk di lantai. Semua keluhan ini akan kami tindaklanjuti,” ucapnya.
Keluhan Para Nelayan
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut, nelayan tradisional secara bergantian menyampaikan keresahan mereka.
Sahrul, nelayan asal Desa Sialang Buah, meminta agar kapal pukat tarik segera ditertibkan karena merusak wilayah tangkapan tradisional.
Syamsul Bahri dari Desa Nagalawan menegaskan perlunya aturan tegas yang membatasi wilayah operasi kapal pukat trawl agar tidak masuk ke zona nelayan kecil.
Yusran, nelayan lain, menyoroti lamanya masalah ini berlangsung tanpa solusi.
“Masalah pukat trawl ini sudah lama merugikan kami. Kami berharap DPRD benar-benar bertindak, bukan sekadar janji,” tegasnya.
Menjawab aspirasi tersebut, anggota DPRD Sergai dari Komisi B, Sutrisno, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam.
“Masalah ini sudah berlangsung sejak 1980-an. Kami akan mengusulkan pembentukan tim terpadu serta anggaran khusus untuk menertibkan pukat trawl,” ungkap Sutrisno.
Sementara itu, Kasatpol Air Polres Sergai, AKP Perdamaian Sitinjak, menyampaikan pihaknya telah rutin melakukan patroli dan beberapa kali menindak kapal pukat trawl yang masuk ke zona tangkapan nelayan tradisional.
Dengan Ketua DPRD yang turun langsung duduk bersama nelayan, serta adanya komitmen DPRD dan kepolisian diharapkan langkah konkret segera lahir agar keresahan nelayan tradisional Sergai atas maraknya pukat trawl tidak lagi berlarut-larut.
(YSN)

