SERGAI, ARKAMEDIA |
Langkah Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya yang turun langsung ke lokasi banjir di Dusun I Belidaan, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Jumat (24/10/2025), bukan sekadar rutinitas pejabat meninjau bencana. Lebih dari itu, aksi ini menjadi cermin nyata bahwa kepemimpinan bukan tentang duduk di balik meja, melainkan berdiri bersama rakyat dalam kondisi apapun.
Kehadiran Bupati yang akrab disapa Wiwik ini di tengah genangan air bersama sejumlah pihak, termasuk pengusaha Hendro alias Akiet dan Kanit Tipikor Satreskrim Polres Sergai IPDA Susanto, menunjukkan bentuk kolaborasi sosial yang kuat. Pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan pihak swasta bahu membahu menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.
Momen saat Bupati menyapa warga dan memberikan bantuan langsung kepada ibu-ibu perwiritan di lokasi menjadi potret hangat kepemimpinan yang humanis. Sambutan meriah dari para emak-emak bukan sekadar ekspresi gembira menerima bantuan, melainkan wujud penghargaan atas sentuhan empati seorang pemimpin yang hadir tanpa jarak.
Dalam konteks sosial, kehadiran langsung kepala daerah di tengah warganya yang terdampak bencana memiliki nilai moral dan psikologis yang tinggi. Ia menumbuhkan rasa percaya bahwa pemerintah benar-benar peduli dan bertindak, bukan sekadar memberi instruksi dari jauh.
Perlu diakui, aksi seperti ini bukan yang pertama dilakukan Bupati Darma Wijaya. Sebelumnya, ia juga turun langsung menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir di Kecamatan Tanjung Beringin. Konsistensi inilah yang memperkuat citra bahwa kepemimpinan Darma Wijaya dibangun di atas prinsip gotong royong dan kepedulian sosial yang berkesinambungan.
Di tengah dinamika politik dan birokrasi yang sering kali kaku, langkah konkret seperti ini menjadi oase di tengah ketidakpastian. Bahwa pemerintah daerah masih bisa hadir dengan hati, bukan hanya dengan kebijakan.
Kepedulian sosial yang ditunjukkan Bupati Sergai patut diapresiasi. Ia memberi contoh bahwa menjadi pemimpin bukan sekadar soal jabatan, tetapi tentang keberanian untuk turun langsung, mendengar keluhan rakyat, dan memberi solusi nyata di saat mereka membutuhkan.
Karena pada akhirnya, pemimpin sejati adalah mereka yang hadir bukan hanya saat rakyat bersorak, tapi juga saat rakyat berduka.
(Red)

