SERGAI, ARKAMEDIA | Program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang semestinya menjamin asupan sehat bagi peserta didik justru menuai sorotan tajam di Kecamatan Perbaungan. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayah tersebut diduga menyajikan buah dalam kondisi tidak layak konsumsi kepada siswa di sekolah.
Dugaan ini mencuat setelah unggahan seorang orang tua siswa, M Fadly Tarigan, di media sosial Facebook menjadi perhatian publik. Dalam unggahannya, ia menyampaikan kekecewaan atas kualitas buah yang diterima anaknya dalam program MBG.
“Kasian anak-anak (saya). Buat MBG yang mengantar ke sekolah SD Tingkat dan Setia Budi. Besok kalau buah busuk jangan dikasih anak-anak ya. Anggur busuk, jeruk busuk,” tulisnya, Jumat (19/12/2025).
Unggahan tersebut segera memantik reaksi keras warganet. Sejumlah komentar bernada kritik tajam bermunculan dan menyoroti dugaan lemahnya pengawasan pelaksanaan program.
Akun Facebook Ahmad Afandi menulis, “Mau dapat untung banyak pengelolanya itu bro, biar program pemerintah jelek di mata rakyat.”
Sementara mohammedariefwibowo menyindir, “MBG = makanan busuk gratis.”
Komentar lain dari novitasari menyebut, “Terkadang asal-asalan orang yang kerja itu bang. Kayak gitu kan kasian si anak.”
Berdasarkan penelusuran, sekolah yang dimaksud dalam unggahan tersebut adalah SD Negeri 108293. Adapun Yayasan Setia Budi Perbaungan diketahui menaungi jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, hingga SMK di wilayah yang sama.
Hingga berita ini diturunkan, belum dapat dipastikan SPPG mana yang diduga menyajikan buah busuk tersebut. Informasi yang dihimpun Arkamedia.Id menyebutkan, terdapat sekitar tujuh SPPG yang telah diresmikan dan resmi beroperasi di Kecamatan Perbaungan.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius terkait mekanisme pengawasan, standar mutu pangan, serta akuntabilitas pelaksana program MBG di daerah. Program strategis nasional yang menyasar anak-anak sebagai penerima manfaat utama seharusnya dijalankan dengan standar tertinggi, bukan sekadar formalitas penyaluran.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah, dinas terkait, serta pengelola program MBG untuk segera melakukan investigasi menyeluruh, mengumumkan hasilnya secara transparan, dan menjatuhkan sanksi tegas bila ditemukan pelanggaran. Tanpa langkah korektif yang nyata, kepercayaan publik terhadap program unggulan pemerintah berpotensi terus tergerus dan yang paling dirugikan adalah kesehatan serta masa depan anak-anak.
Atas keluhan dan sorotan publik tersebut, media online Arkamedia.id akan terus melakukan penelusuran lebih lanjut serta mengupayakan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, baik pengelola program Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), maupun pihak sekolah yang diduga menerima sajian buah tidak layak konsumsi bagi siswa. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Arkamedia dalam menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan mendorong perbaikan kualitas pelayanan publik, khususnya dalam program strategis pemerintah di bidang pemenuhan gizi anak.
{Red}

