
Arkamedia.id. Labuhanbatu- Memasuki masa dua bulan terakhir, harga Gas Lpg subsidi di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara belum menunjukkan perubahan yang baik. Harga pembelian di kios-kios masih diatas harga eceran tertinggi (HET), Rabu, (30/4/25).
Kata warga, saat ini, harga eceran satu tabung Gas Lpg ukuran 3 kg di kios-kios dibandrol dengan harga Rp 25rb.
Ironisnya, ada pula menjual seharga Rp 27rb bahkan sampai Rp 30rb.
“Sampai hari ini harga Gas Lpg ukuran 3 Kg belum juga turun bang. Harganya berbeda-beda, ada yang menjual Rp 25rb bahkan ada pula yang menjual Rp 30rb,” ungkap warga.
Sebelumnya, satu tabung Gas Lpg ukuran 3 kg hanya seharga Rp 20rb saja. Namun, kini harganya naik melambung tinggi.
Akibatnya, warga mesti merogoh kocek tambahan,
“Biasanya harga Gas Lpg ukuran 3 kg cuma Rp 20rb. Entah kenapa sekarang harganya naik. Saya menduga, ini akal-akalan para pihak yang ingin mengambil keuntungan lebih,” sebut warga.
Kendati tersebut, warga pun mengaku bersurat ke Camat Panai Hilir.
Warga meminta Camat Panai Hilir memanggil seluruh pengusaha pangkalan untuk menjelaskan kepada masyarakat kenapa harga Gas Lpg subsidi mahal dan langka,
“Ia bang, sudah satu pekan kita layangkan surat aduan ke Camat Panai Hilir. Namun, sampai saat ini surat aduan itu belum ditindaklanjuti,” papar warga.
“Adapun maksud kita bersurat ke Camat Panai Hilir tidak lain agar pihak Pangkalan diundang dalam pertemuan terbuka bersama masyarakat. Kita minta Pihak pangkalan menjelaskan kepada masyarakat kenapa harga Gas Lpg naik dan langka,” imbuh warga.
Di tengah rasa keraguan, warga pun menduga Camat Panai Hilir ada main dengan pengusaha pangkalan,
“Jangan-jangan Camat Panai Hilir ada main dengan pengusaha pangkalan. Kami jadi curiga kok surat aduan itu belum diakomodir beliau. Kita kan boleh menduga bahwa Camat ada main dengan pengusaha pangkalan,” pungkas warga mengakhiri.
Dilatarbelakangi lambannya Camat Panai Hilir mengakomodir surat aduan masyarakat.
Warga menuding tindakan Camat tidak berpihak terhadap masyarakat kecil. Camat Panai Hilir dituding sengaja mengulur waktu,
“Camat itu saya duga memang mengulur waktu. Mungkin saja, mungkin saja itu sengaja dibuat agar surat aduan itu basi. Coba tanya apakah Camat Panai Hilir ada main dengan pengusaha pangkalan,” kritik salah seorang tokoh pemuda Panai Hilir.
Disisi lain, kalau Camat Panai Hilir beralasan bahwa dirinya sibuk dalam kegiatan MTQ, surat aduan warga itu kan dikirim tanggal, 24 April 2025.
Masih ada jeda waktu empat hari memberikan klarifikasinya kepada masyarakat.
Namun, parahnya, sampai acara MTQ selesai, surat aduan masyarakat tak jelas rimbarayanya,
“Tak jelas Camat itu. Sepertinya dia tidak berpihak sama Masyarakat kecil. Masa Gas Lpg subsidi mahal dan langka diwilayah kerjanya dia diam saja. Hadeh, Kalau saya Bupati langsung saya copot. Ya, memang begitu, dia itu tak layak jadi Camat,” cetus tokoh pemuda tersebut.
Tak ayal, tokoh pemuda itu pun menyebut akan menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Camat dan Kantor Polsek Panai Hilir. Katanya, saat ini, ia sedang mempersiapkan surat pemberitahuan aksi ke Mapolres Labuhanbatu,
“Sedang kita siapkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasanya. InsyaAllah, akan kita gelar pada pekan depan bersama ratusan emak-emak,” tandasnya mengakhiri.
Terpisah, dikonfirmasi via WhatsApp, Kasi Trantib Pemerintah Kecamatan Panai Hilir menjelaskan bahwa surat aduan masyarakat baru saja disampaikan kepada Camat Panai Hilir,
“Baru kukasih tahu bang. Rencana kita minggu ini mau kita panggil dan rapatkan,” singkat Kasi Trantib Kantor Camat Panai Hilir.
Sebagai informasi, berdasarkan peraturan yang ditetapkan pemerintah, harga eceran tertinggi (HET) Gas Lpg subsidi di Kecamatan Panai Hilir Rp 18rb.
Penulis. Budi Saragih